Monotron
Tadinya Synthesizer dengan VCO (Voltage Control Filter) dan VCF (Voltage Control Filter) adalah alat-alat mahal yang tidak terjangkau oleh kebanyakan musisi. Khususnya karena rata-rata merupakan barang vintage yang usianya sudah puluhan tahun dan sulit untuk didapatkan, juga selain sangat repot perawatannya, terkenal dengan masalah tuningnya yang tidak stabil. Adapun barang-barang baru mahal harganya, ditambah dengan ongkos kirim dan cukai yang mahal.
Namun kini, Korg hadir dengan membawa solusi yang luar biasa. Berupa Synthesizer Analog murni, dengan menggunakan VCO dan VCF , serta ukuran paling kecil sedunia. Ditambah lagi dengan memiliki "Ribbon Controller" dengan skala tangga nada, sehingga bisa dimainkan kapan dan dimana saja. Synthesizer ini merupakan versi mini dari Synthesizer Legendaris Korg MS-10. Khususnya karena menggunakan filter yang sama, yang juga dapat digunakan sebagai analog filter processor untuk sumber suara apa saja.
Korg MS-10
Namun bila harga Korg MS-10 bisa mencapai lebih dari $500. Korg Monotron dibandrol hanya dengan harga $60 saja!
Synthesizer Mini namun Dahsyat ini memiliki banyak kemungkinan untuk di modifikasi, berikut adalah beberapa contohnya:
http://www.synthgear.com/2010/synthe...korg-monotron/
Sekedar berbagi, kebetulan ane mendapatkan Korg Monotron sebagai hadiah dari web site tersebut karena memenangkan Logo Contest. Sekarang Ane punya 2 unit dan merupakan synth mini dengan batere yang merupakan barang kesayangan dan andalan buat effect2 dan noise yang murni analog, type Korg MS.
nanoSERIES
Belum puas dengan miniaturisasi di atas, Korg menciptakan controller yang lebih mini lagi, yaitu: nanoPAD, nanoKONTROL dan nanoKEY
microKONTROL
Merupakan keyboard controller dengan tuts berukuran mini yang memiliki fasilitas controller terlengkap. Mulai dari Drum Pad dengan lampu led, joystick, slider dan knobs dengan layar yang masing2 memiliki warna yang berbeda. Merupakan versi mini dari keyboard controller Korg KONTROL49.
KONTROL49
microSTATION
Keyboard dengan tuts mini ini menggunakan engine canggih EDS-i (Enhanced Definition Synthesis-integrated) yang digunakan oleh produk hi-end seperti Korg Oasys, M3 dan M50. Dengan technology, engine yang dahsyat tersebut kini di adaptasikan pada Keyboard seukuran ini. Bukan hanya itu, namun keyboard ini juga merupakan wokrstation yang lengkap dengan sequencer, dual arpeggiator serta storage untuk penyimpanan suara
M3
M50
. microKORG
Keyboard dengan tuts berukuran mini ini memiliki sound engine yang berasal dari keyboard legendaris Korg MS2000. Juga memiliki vocoder yang cukup baik, serta gooseneck condendser microphone.
MS2000
The Most Expensive Piano
The Most Expensive Piano
Ini piano termahal seharga 2,1 juta dolar(beli cendol dapet berapa ya??)atau sekitar 21 milyar rupiah (bener ga sih?)
piano ini mahal gara" ini piano nya bekas john lennon sang vokalis the beatles, dan lagu imagine berawal dari piano ini.
sekarang nih piano udah di taro di liverpool museum.
Piano
Piano
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yangg semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.
Pegasus Piano
Pegasus Piano
Ada hanya empat belas piano ini ada. Ini adalah keyboard melengkung yang sangat ergonomis. Piano ini memiliki 88 tombol yang unik, yang dapat membuat suara 7 ¼ oktaf. Tutupnya diatur pada sistem hidrolik yang memungkinkan operator untuk mengontrol berapa banyak suara diproyeksikan dari itu
Piano Yang Unik Dan Kreatif
Piano identitik dengan anak cerdas dan kemewahan. Itulah yang terpikirkan ketika kita membicarakan instrument / alat musik yang satu ini. Memang tidak salah juga identitas tersebut. Harga alat musik piano yang mahal membuatnya menjadi exclusive. Apalagi kalau anda lirik beberapa gambar koleksi piano
di dalam foto di bawah ini, kesan elit,mewah dan bergengsi langsung melekat bersamanya. Desainnya yang unik, warnanya yang elegan, ada pula yang warnanya meriah makin menempatkannya sebagai seni khusus untuk kaum borju. Jika kamu ingin bikin sendiri mejanya, silahkan intip beberapa koleksi unik piano di bawah ini:
Angklung, Gamelan dan Wayang Dipamerkan di Museum Pardubice, Ceko
Alat musik angklung dan seperangkat musik gamelan dilengkapi wayang kulit, dipajang dalam pameran alat musik tradisional di museum kota Pardubice, Ceko, sejak 4 Februari hingga 18 April 2010.
Pameran yang dibuka Direktur Museum Jitka Rychlikova itu, dimeriahkan dengan penampilan kesenian berupa tari Dayak yang dibawakan mahasiswa Indonesia di Ceko, ujar Counsellor Pensosbudpar KBRI Praha Republik Ceko, Azis Nurwahyudi.
Alat musik tradisional dari Indonesia ditempatkan secara khusus di paviliun museum yang merupakan bagian dari Istana Pardubice, yang dibangun pada abad ke-13 oleh dinasti Pernstejn.
Azis Nurwahyudi mewakili Duta Besar Salim Said, dalam kesempatan tersebut menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kerja sama yang terjalin selama ini dengan Kota Pardubice. Dikatakannya, KBRI Praha menyambut tawaran untuk melakukan pameran budaya Indonesia di Istana Pardubice pada tahun ini.
Banyaknya kegiatan kebudayaan dari Indonesia di kota tersebut diharapkan semakin mendekatkan hubungan antara Indonesia dengan masyarakat kota di wilayah Bohemia yang berpenduduk 100 ribu jiwa tersebut.
Kain tenun Lombok dan ulos Sumatra juga turut dipamerkan di paviliun Indonesia untuk menambah daya tarik bagi pengunjung, selain brosur pariwisata dalam bahasa Ceko yang dibagikan kepada pengunjung.
Pameran alat musik tradisional yang diselenggarakan setiap dua tahun tersebut selain memamerkan angklung dan gamelan dari Indonesia, juga aneka alat musik tradisional dari China, India, Afrika, Amerika dan Arab.
Gamelatron, Gamelan Versi Elektronik
Gamelan, alat musik khas Indonesia kini tengah melakukan promo tur keliling dunia. Tapi sayangnya, gamelan itu diperkenalkan sebagai alat musik asal Brookyln, New York.
Ya, Gamelatron yang tengah naik daun itu diciptakan oleh para ahli robotika dan musisi dari Brookyln, bukan oleh warga Indonesia. Eric Singer dan Taylor Kuffner, penggagas sekaligus pencipta robot gamelan ini sangat tertarik dengan musik tradisional kita. Singer merupakan ahli robotika yang juga pendiri dari League Electronic Musical Urban Robots (LEMUR) yang berbasis di Brookyln, sementara Kuffner adalah seorang komposer yang lebih dikenal dengan nama Zemi17.
Meski murni diciptakan tanpa campur tangan orang Indonesia, Eric Singer mengakui bahwa karyanya ini sangat terinspirasi oleh gamelan tradisional Indonesia.
“ Gamelatron adalah koleksi instrumen musik Indonesia yang dikenal dengan nama gamelan. Kami menambahkan ‘etron’ dibelakang nama alat musik itu hingga terdengar seperti alat musik gamelan versi elektroniknya,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters.
Gamelatron, sebenarnya merupakan seperangkat instrumen gamelan khas Indonesia berupa alat musik gending, silofon, drum, gong, dan lonceng. Yang membuatnya berbeda, gamelan ini dioperasikan oleh robot, tepatnya 117 lengan mekanik yang disambungkan dan dikontrol dari sebuah komputer. Lengan-lengan robotik inilah yang bertugas memainkan nada-nada dari orkestra tradisional Jawa dan Bali.
Otak setiap instrumen berada pada sebuah prosesor mikro atau komputer yang sangat kecil. Prosesor inilah yang menginterpretasi sinyal musik yang bisa datang dari komputer, keyboard, atau instrumen musik elektronik lainnya. Prosesor mikro ini kemudian mengatur rangsangan elektrik yang dilanjutkan ke berbagai peralatan elektromekanik.
Gamelatron ini benar-benar mengadopsi seni tradisional Indonesia, terutama Bali. Dalam situs resminya, www.gamelatron.com, bahkan ditampilkan gambar yang mirip dengan wajah barong khas Bali. Penyajian musik dari Gamelatron pun amat persis meniru gamelan versi aslinya, yang dilengkapi tembang, juga pembacaan cerita dari kisah Ramayana. Dalam setiap penampilannya, perangkat gamelan itu dihiasi kain batik bermotif barong.
Suara rancak tetabuhan gamelan ini hampir tak ada bedanya dengan bebunyian yang dihasilkan dari para seniman penabuh gamelan. Beberapa komposisi yang sering dimainkan diantaranya Begginings, The Birth of Two, dan The Heart Prophecy.
Sejak setahun lalu, Gamelatron menjalankan tur promosinya ke puluhan tempat di New York, Pennsylvania, Connecticut, dan Maryland, AS. Belum dijadwalkan kapan gamelan elektronik ini berkunjung ke tempat asalnya, Indonesia.
Alat musik tradisional indonesia
Gamelan
Gamelan: Kesenian Indonesia yang Menjadi Primadona di Amerika
Pelan tapi pasti, musik tradisi gamelan dan tarian asal Indonesia yang sudah masuk Amerika serikat sejak 15 tahun yang lalu, sekarang telah masuk dalam kurikulum pendidikan di negara Paman Sam ini dari tingkat taman kanak sampai perguruan tinggi. Simak saja, perguruan tinggi terkemuka seperti UCLA, San Diego, Berkeley, Wisconsin, Washington sudah menjadikan seni tradisional Jawa ini menjadi salah satu dari kurikulum mereka dan yang lebih membanggakan lagi adalah ketika rekaman gendhing/lagu/komposisi gamelan “Puspawarna” dibawa dalam misi pendaratan manusia pertama di bulan oleh Neil Amstrong dan dikumandangkan keseluruh dunia.
Walaupun terlambat, minat masyarakat Amerika akan tradisi kesenian Indonesia ini semakin lama semakin meningkat, “Musik tradisi gamelan dan tari asal Indonesia ini memang masuk ke Amerika agak terlambat dibanding budaya tradisi asal negara lain, namun demikian perkembangannya cukup bagus dan sekarang telah masuk dalam kurikulum pendidikan di negara adidaya tersebut” kata Direktur Gamelan Sumunar Indonesia Music and Dance .
Sumunar Indonesia Music and Dance sendiri merupakan sebuah organisasi seni pertunjukan yang rata-rata beranggotakan dosen, guru dan mahasiswa secara khusus mempunyai misi untuk mempromosikan pengetahuan dan apresiasi musik, tari dan budaya Indonesia melalui pertunjukan dan pembelajaran. Kegiatan organisasi yang berbasis di Minnesota, Amerika Serikat ini berfokus pada pertunjukan dan pembelajaran seni karawitan dan tari.
Sudah ada 15 ribu lebih orang Amerika Serikat yang mempelajari gamelan dan tari asal Indonesia.
Presiden Sumunar Indonesia Music dan Dance, Linda James dalam acara tersebut mengatakan sampai sekarang ini sudah ada 15 ribu lebih orang Amerika Serikat yang mempelajari gamelan dan tari asal Indonesia dan mereka sudah mempunyai 15 set gamelan yang kesemuanya dibeli dari perajin gamelan di Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pada tanggal 5-19 Juli 2010 kemarin, Sebanyak 18 masyarakat Amerika yang tergabung dalam Sumunar ini mengadakan tour ke Indonesia dengan tujuan mengenal lebih dalam lagi akan musik tradisi gamelan dan tarian dari negara asalnya, besar harapan mereka agar kegiatan seni ini bisa melakukan kolaborasi dengan seni Amerika dengan gamelan yang asalnya dari kesenian Jawa.
Bupati Karanganyar, Rina Iriani Sri Ratnaningsih, menyambut baik atas kedatangan rombongan dari Amerika Serikat yang telah mampu menabuh gamelan dan menari Jawa. “Saya sangat kagum bahwa orang Amerika ternyata juga senang dengan gamelan dan menari Jawa. Semestinya kita juga malu kalau tidak bisa menabuh gamelan dan menari”. ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Rina juga menawarkan kepada rombongan asal Amerika ini untuk bisa datang kembali ke Karanganyar dengan membawa peserta yang banyak dan nanti akan diberikan hiburan berbagai kesenian tradisi Jawa yang lebih lengkap lagi. Bupati dalam kesempatan tersebut juga ikut menari bersama-sama dengan para rombongan dari Amerika ini dengan menari Gambyong dan juga menabuh gamelan.
Tidak hanya di Amerika Serikat saja, seni tradisi gamelan menjadi primadona, tetapi grup kesenian dari Jepang pun mendirikan sebuah kelompok gamelan yang diberi nama Lambangsari Gemakan Gamelan. Tidak ketinggalan juga, arensemen gamelan juga berhasil mencuri hati masyarakat Norwegia pada saat komunitas pemain gamelan, Gamelan Shokbreker bermain dengan memadukan antara musik tradisional Gamelan Indonesia dengan musik jazz kontemporer yang modern.
Gamelan Degung
Pada awalnya musik ini untuk acara keagamaan, tetapi sekarang digunakan untuk mengiringi sendratari, mengiringi gending karesmen (nyanyian resmi), dan sarana hiburan. Keberadaannya telah di kenal sejak zaman Pakuan Pajajaran.
Kesimpulan: gamelan degung memiliki banyak macam instrumen yang digunakan. Instrumen yang digunakan, dapat digunakan untuk acara keagamaan dan lain sebagainya.
ALAT MUSIK TRADISIONAL MAKASSAR
gw mau sdkit share & cerita
tdi wktu gw istrahat dkantin bedeng antara Gd.Mid Plaza & Wisma Nugra Santana di daerah Sudirman, datang seorang memegang alat musik daerah yang disebut kecapi. Dan ternyata yang memegang kecapi tsb adlah seorang pengamen. wow ... menurut gw cukup unik juga si larno orang asli solo yang saat ini berdomisili di Bekasi, mengamen menggunakan alat musik daerah, so di jakarta menurut gw cukup lumayan langka, mungkin kita bisa temukan pengamen yang menggunakan alat musik daerah hanya di daerah jogja atau di daerah jawa. Dan akhirnya gw rekam deh pke video, permainan & cara dia nyanyi jga bagus menurut gw ...
niyh pidionya:
oh iya ...
setelah gw bertemu sma niyh pengamen, terlintas ide dlam pkiran gw, gmna klo skali2 qta Fun & Share alat musik tradisional, soal'y yg hanya kita pelajari adlah instrumen yg umum seperti gitar,drum,bass,keyboard,piano,biola. nahh gmna kalau skali2 qta juga sedikit mengenal alat musik tradisional, toh g ada salah'y kan menambah wawasan music tradisional, skalian juga kita melestarikan budaya negeri kita, orang luarnegri(bule') aj jauh2 dateng ke indonesia untuk melihat & mempelajari negara budaya kita,
kenapa kita ngga ? jangan kalah sama pengamen dunkz!!!
Kecapi
Alat musik kecapi lebih dikenal berasal dari China sejak berabad-abad lalu. Alat berdawai ini menjadi pengiring tembang-tembang merdu. Tak hanya di China, musik kecapi juga banyak di gunakan oleh beberapa pemusik tradisional di tanah air. Seperti halnya kebudayaan Sunda, alat kecapi merupakan alat musik kelasik yang selalu mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi bukanlah hal gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi membuatnya tidaklah gampang. Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya, kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat baja.
Dan masih banyak yang lainnya, demikian yang saya dapat jelaskan tentang kebanggaan dari bangsa indonesia dilihat dari bidang kesenian.
Alat musik tradisional Korea
Alat musik tradisional Korea adalah kumpulan alat musik yang berasal dari Korea
Alat musik Korea terdiri lebih dari 60 jenis dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Alat musik yang banyak dimainkan antara lain gayageum (kecapi 12 senar) dan geomungo(kecapai 6 senar). Keduanya diperkirakan telah dimainkan di Korea sejak abad ke-6. Alat musik yang lainnya adalah 3 alat musik gesek dan alat musik bambu dari kerajaan dan sebagainya.
Cake Kecapi....
Kecapi Tiongkok
Komunitas Kecapi Tiongkok Medan |
KECAPI TIONGKOK: Seorang anak yang tergabung dalam komunitas Kecapi Tiongkok memainkan alat musik kecapi Tiongkok di tempat minum teh khas Cina. Kegiatan ini bertujuan agar generasi muda khususnya masyaraka keturunan Tiongkok terus melestarikan budaya mereka sendiri |
"Kacapi Indung", Simbol Sunda Lama
Memainkan alat musik kecapi
Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah. Cara memainkannya adalah dengan cara dipetik seperti gitar hanya saja teknik bermainnya berbeda.
Nada dalam kecapi sunda memiliki 5 ( pentatonis ) tangga nada yaitu Da, Mi, Na, Ti, La, .
Saat ini, kotak resonansi kacapi dibuat dengan cara mengelem sisi-sis enam bidang kayu.
Menurut fungsinya dalam mengiringi musik, kacapi dimainkan sebagai:
1. Kacapi Indung (=kacapi induk); dan
2. Kacapi Anak atau Kacapi Rincik
Berikut pengertiannya :
Kacapi indung memimpin musik dengan cara memberikan intro, bridges, dan interlude, juga menentukan tempo. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi besar dengan 18 atau 20 dawai.
[sunting] Kacapi rincik
Kacapi rincik memperkaya iringan musik dengan cara mengisi ruang antar nada dengan frekuensi-frekuensi tinggi, khususnya dalam lagu-lagu yang bermetrum tetap seperti dalam kacapi suling atau Sekar Panambih. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi yang lebih kecil dengan dawai yang jumlahnya sampai 15.
[sunting] Penalaan dan Notasi
Piano; -Dikembangkan dari Alat Musik Kecapi-
Kini, piano pertama tersebut dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York. Seperti pada banyak penemuan yang lainnya, piano ditemukan berdasarkan penemuan teknologi. Asal muasalnya, piano dikembangkan dari alat musik kecapi. Perbedaannya, kecapi dimainkan dengan dipetik. Sedangkan piano ditekan tuts-tutsnya.
Secara umum, piano termasuk ke dalam kelompok musik instrumental. Piano memproduksi suara dari getaran papan suara yang volumenya dapat diperkuat (dapat diatur besar kecilnya).
Secara luas, piano di dalam musik dapat menjadi performa pada nyanyian tunggal dan sebagai pengantar nyanyian solo. Dalam artian, piano dapat hidup dan mengiringi penyanyi tanpa bantuan atau iringan alat musik lain. Suara yang dihasilkan piano sudah dapat mewakili alat musik lainnya. Meskipun demikian, piano akan lebih berarti lagi didengar dengan bantuan alat musik lain. Yang perlu ditekankan di sini, piano dapat mengalun indah tanpa bantuan alat musik lain. Tidak sama halnya dengan alat musik lain, yang kurang enak didengar tanpa dilengkapi piano. Banyak musik-musik instrumen yang bersinar karena andil dari piano.
Perkembangan Piano
Pada akhir periode 1790 sampai 1860, piano era Mozart mengalami perubahan yang hebat, dimana instrumen modern semakin terlihat memimpin. Pada revolusinya, piano banyak mendapat dukungan dari komposer dan pianis-pianis terkenal yang mengiringi perkembangannya. Sehingga piano dalam musik semakin memiliki power yang tinggi. Teknologi dalam pembuatan piano pun semakin menggunakan alat-alat berteknologi tinggi.
Dalam beberapa waktu, gaya suara piano meningkat. Dari 5 oktav menjadi 7 1/3 (atau bahkan lebih) oktav, ini menandakan piano semakin modern. Kemajuan teknologi ini banyak bersumber dari perusahaan di Inggris, Broadwood. Selama bertahun-tahun, instrumen buatan Broadwood mengalami perkembangan menjadi lebih banyak jenisnya, lebih baik suaranya, juga dikemas secara baik dan rapi.
Perusahaan Broadwood mengirim piano mereka kepada Hadyn dan Beethoven. Cakupan kemampuan piano yang mereka kirim itu lebih dari lima oktaf. pada tahun 1790an, tahun 1810 menyusul menjadi enam oktav, sampai pada tahun 1820 akhirnya menjadi tujuh oktav. Sampai-sampai banyak perusahaan pembuat piano mengikuti trend ini.
Bercerita tentang piano sama halnya seperti menceritakan seorang superstar. Seperti layaknya seorang superstar, piano yang terkenal itu juga banyak dikagumi berbagai kalangan. Piano bisa masuk dalam industri musik dan perfilman, yang dengan mudahnya dilihat dan didengar siapa saja.
Sejak tahun 1830-an, konser piano selalu di idolakan banyak penggemar musik. Setiap para pianis terkenal menggelar konsernya, kerap kali dipadati oleh para penggemar. Mereka selalu berbondong-bondong mengantri tiket konser piano seperti semut. Karena bagaimanapun juga, piano bisa masuk ke hampir seluruh musik terkenal.
Contoh pada ke-27 konser piano yang digelar Mozart. Konser ini benar-benar merupakan konser musik instrumental yang tanpa bantuan iringan penyanyi ternyata tetap dapat lebih dinikmati. Inilah kehebatan yang dimiliki alat musik piano. Permainan pada konser piano bisa terlaksana dengan baik secara solo (sendirian), duo (berdua), trio (bertiga), maupun kuartet (berempat). Hal ini telah dibuktikan sejak lama oleh para pianis terkenal seperti Mozart, Hadyn, Beethoven, Schubert, Schumann, Mendelssohn dan Brahms.
Salah satu peran piano dalam industri perfilman adalah sebagai alat musik yang mengiringi jalannya film tersebut. Dapatkah anda membayangkan jika film yang anda tonton tidak didukung oleh latar belakang musik? Piano sangat lekat dengan alur-alur cerita dalam film. Jika pada film itu ceritanya sedih, diputarkanlah alunan musik piano yang lagunya sedih atau melow, sedangkan jika film itu seru (misalnya film aksi), maka diputarkanlah musik yang membuat adrenalin naik. Kesemua ini senantiasa diperankan oleh piano.
Angklung Disahkan UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia
Angklung Otomatis
Seorang programer komputer mengoperasikan alat musik angklung yang telah diprogram dengan microcontroller, di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Surabaya, Jumat (9/10). Angklung otomatis yang merupakan tugas akhir mahasiswa S-1 STIKOM jurusan Sistem Komputer, Kadek Kertayasa ini dapat bergerak sendiri menghasilkan irama musik tanpa memerlukan banyak orang untuk memainkannya.
Angklung and Character Building
The oldest Angklung in history that still exist is called Angklung Gubrag made in Jasinga, Bogor, and has reached 400 years of age. Nowadays, some of those older Angklung remain in Sri Baduga Museum, Bandung.
As the time flown by, Angklung is not only recognized throughout Indonesia, also, spreading to other Asian countries. In the late of 20th century, Daeng Soetigna created Angklung based on diatonic tone scale. Ever since then, Angklung has been used in entertainment business as well it is even able to play diverse genres of music. And In 1966, Udjo Ngalagena a student of Mr. Daeng Soetigna developed Angklung based on traditional Sundanese tone scale Salendro, Pelog and Madenda.
Current days, many contemporary and young musicians compose music through the brilliant sound of bamboo.
Definition
The word angklung taken from the way the instrument played and the sound that creates. The word it self come from sundanesse word “angkleung-angkleungan”. It refers to the movement of angklung player. And the sound of “klung” that produced. In linguistic term, angklung came from the word “angka” = tone, and “Lung” = broken. So Angklung refers to the broken tone, or uncompleted tone
Traditional Angklung in Indonesia
Angklung Buhun Phase (Aprrox 6 Century – 15 C)
Angklung Buhun (400 AD)
The spread of traditional Angklung by Sundanese Empire through diplomatic relation since 600 AD made Angklung famous outside Java, like Bali, Sumatera and Kalimantan . Angklung Buhun is a term of Angklung that hasn’t got any influence from any other culture elements [1]. Angklung Buhun used the pitch of Carang (Salendro) and Kerep (Pelog). Internationally, we call it pentatonic.. The head function of Angklung Buhun is a medium of farming ceremony (planting time and harvest time) It is believed that Angklung voice can make Dewi Sri (Goddess of rice crop) come to the earth that would give people blessing. The players of Angklung Buhun were only 9 males of above forty years old.
Angklung Badeng Phase ( 15 Century – 19 Century )
In 15th century, islam developed rapidly in Indonesia. art and culture, including Angklung, were the fast methods in spreading Islam . In 15th century, in Sanding Malangbong, Garut regency, Angklung art developed as a medium of spreading Islam .
Angklung Modern phase
Angklung Pa Daeng (1938 – now)
Daeng Soetigna first transform Indonesian Angklung from traditional pentatonic tone scale, become Diantonic Cromatic Tone Scale. The function of the Angklung is for education and enterntainment porpuses. He Simplify the shape of the angklung. A full set contain : angklung melody, angklung accompanigment, Cuk and Angklung Bass
Angklung Pentatonic Udjo Ngalagena (1970 –now)
The rapid development of Pa Daeng Angklung (modern) in the late 60’s, have two different effect. In one side, it increase the apresiation and awareness the people on angklung. But in other hand, it slowly reduce the growth of traditional angklung. Udjo Ngalagena developed new style of pentatonic traditional angklung and also develop a new tone scale in angklung called madenda. It enrich the traditional tone scale. Nowadays, Sundanese Angklung tone scale not only played in pelog and salendro, but also in madenda. Udjo’s inovation on traditional angklung, become one of the solution in preserving the traditional Sundanesse Angklung.
Daeng Soetigna’s Angklung
Daeng Soetigna was the person who changed Angklung with Pentatonic scale into Chromatic diatonic; while Udjo Ngalagena was the person who introduce Angklung with his studio (Saung Angklung Udjo) actively to the whole world. Therefore, each of them got his own sobriquet.
Angklung Development In Indonesia
Magic of Angklung
Other things which lead to the development of meaningful values in music education are:
* Increasing awareness on music
* Emerging music sense
* Developing rhythm sense, melody and harmony, etc
The other important things of Angklung are:
* Intellectual/intelligent development
* Creativity-discipline
* Emotional and expressions channel in playing music happily
* Practice coordinating body movement when following music rhythm in terms of psychomotor nerve development
* Some health centres in other country have proved through their scientific findings that Angklung has been a health therapy medium
* Furthermore, it is expected that traditional arts be able to stimulate idealism and interests of young generation on the existence of Sundanese traditional arts/music. In addition to this, it is further hoped that young generations also get interested in preserving natural environment
All stated previously are called the ‘Magic of Angklung’.
Angklung and Character Building
From its enchantment and appeal, Angklung has a good effect because of its real function: by the art of Angklung, good values may grow, especially in character building, such as: Cooperatio, Cooperativeness, Discipline, Accuracy, Agility, Responsibility, Etc
Further Development of Indonesia Angklung
Angklung Industrial Development
Approximately there are about 200 group of Angklung maker in Indonesia, mostly live in Java
The biggest angklung Factory is Saung Angklung Udjo, produce approximatelly 17.600 pcs/month . Due to Indonesian government regulacy and new inovation of Indonesian artist in angklung, the industry growing rapidly. The demand of angklung for past 3 years increases 30% / year
Angklung Music Development
Angklung in Indonesia absorb to classified society level, and many musical genres. Start from pop, blues, rock, jazz and many other. More and more Indonesian artists creates and innovates through the Angklung. A wishful aimed that the Angklung industry would become the popular music industry such as guitar as examples, would be the Angklung of Indonesia in the future.
angklung Alat musik ASLI Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com--Alat musik angklung segera dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia pada 18 November 2010 mendatang di Nairobi, Kenya.
"Pada 18 November 2010 nanti, angklung akan diresmikan menjadi warisan budaya dunia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Wardiyatmo, di Jakarta, Selasa.
Pengukuhan tersebut akan dilakukan di Nairobi, Kenya, dalam sidang UNESCO, Kamis, 18 November 2010.
Pihaknya telah mengirimkan duta yang dipimpin Direktur Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) Kemenbudpar untuk menyaksikan langsung pengukuhan angklung sebagai warisan budaya dunia. "Ke depan, kita targetkan warisan dunia milik Indonesia yang diakui UNESCO akan semakin banyak," katanya.
Pengukuhan angklung oleh badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia itu berarti akan menyusul batik, wayang, dan keris yang sebelumnya telah lebih dahulu dikukuhkan.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengupayakan berbagai hal untuk dapat mencatatkan angklung sebagai warisan budaya dunia.
Perjuangan tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya angklung akan segera diakui masuk dalam "Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity".
Pihaknya mencatat warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. "Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah," katanya.
Dari 11 warisan dunia yang dimiliki Indonesia sebanyak 4 di antaranya berupa alam, 3 cagar budaya, dan 4 karya budaya takbenda.
Untuk warisan dunia berupa alam terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991), dan situs prasejarah Sangiran.
Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representatif list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009), dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 18 November 2010).
Orang Baduy di Kanekes , Banten Selatan, mempergunakan angklung sebagai alat musik upacara pada waktu menjelang menanam padi di ladang, sebutannya Angklung Buhun. Angklung Gubrag di kampong Jati, Serang, dianggap alat musik sacral, untuk mengiringi mantera pengobatan orang sakit atau menolak wabah.
Seperti halnya di Kanekes, di sekitar Kulon Progo terdapat angklung yang digunakan dalam upacara Bersih Desa, permulaan musim menggarap sawah, disebut Angklung Krumpyung. Demikian pula di desa Ringin Anca dan Karangpatian, Ponorogo, upaca Bersih Desa biasa diiringi Orkes Angklung.
Menurut keterangan, dahulu di beberapa tempat di Kalimantan Barat terdapat angklung, yang contohnya tersimpan dalam Museum Insdisch Institut di Negeri Belanda, tercatat dalam katalogus No. 1297/1-2 dan 1767/1-3.
Di Kalimanatan Selatan sekarang masih terdapat angklung tradisional yang dikenal dengan sebutan Kurung-kurung, biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan Kuda Gepang (Sie) yang bentuk dan cara pertunjukannya hampir sama dengan Kuda Kepang di Jawa Tengah.
Di Lampung pada masa-masa yang lalu terdapat pula angklung tradisional, yang contohnya dipamerkadi Museum Leidan, Negeri Belanda dengan katalogus No. 40/58. Namun sekrang sulit untuk mendapatkan keterangan mengenai angklung tradisional di wilayah tersebut, kecuali yang dikembangkan oleh beberapa kelompok transmigran dari Jawa.
Hal itu dinyatakan oleh beberapa pengamat Belanda, antara lain seorang dengan initial G.J.N., dalam zaman INDIE tahun pertama, No. 21, 22 Agustus 1917 hal.330 tentang angklung di Priangan, dengan tegas mengatakan : “En geen wonder : de angkloeng is militaire muziek” (“dan tidak mengherankan: angklung memang musik militer”).
Demikian seorang dengan naman samaran “Bianca” dalam majalah de ORIENT No. 52, 24 Desember 1938, tentang angklung sunda antara lain menulis; Over het algemeen draagt angkloeng muziek een opwekkend en vroolijk karakter, maar het heft ook zijn krijgslystige en mystiekezijde (“pada umumnya musik angklung menggairahkan dan menggembirakan, tetapi juga dapat menimbulakan semangat perjuangan dan mistik”).
Demikianlah pengaruh musik angklung pada pendukungnya di Priangan pada masa lalu. Maka tidak mengherankan bila pada pertengahan abad ke XIX, ketika di Pasundan sedang giat-giatnya dilaksanakan apa yang disebut “Cultuurstelsel” atau peraturan tanam paksa oleh pemerintah Hindia Belanda diadakan larangan terhadap permainan angklung.
Alasan larangan itu, karena menurut pengamatan beberapa pembesar Belanda Kolonial, permainan angklung berpengaruh terhadap semangat perlawanan rakyat atas kekuasaan pemerintah jajahan dalam larangan itu dikecualikan permainan angklung anak-anak dan pengemis, mungkin karena dianggap tidak menimbulakan keresahan dan tidak membahayakan bagi ketentraman pemerintah jajahan Belanda.
Sejak itulah angklung turun derajatnya dari alat musik militer dan alat musik upacara yang dianggap sakral, Setelah larangan dicabut, yaitu sejak dihapusnya sistem tanam paksa, angklung tidak banyak lagi pengaruhnya bagi penduduk, kecuali sebagai alat musik dalam berbagai pertunjukan rakyat seperti reog atau ogel.
Sejak tahun 1938 Daeng Soetigna dengan tekun mengadakan eksperimen-eksperimen agar angklung yang diketahui sebagai salah satu unsur seni budaya bangsanya dan merupakan warisan yang pantas dipupuk dan dikembangkan, mendapat tempat yang layak di kalangan masyarakat luas. Setelah lama dipelajari dari berbagai segi, Pak Daeng sampai pada kesimpulan, bahwa angklung dapat cepat popular harus disesuaikan dengan selera generasi muda, yaitu diubah tangga nadanya dari pentatonis menjadi diatonis. Setelah mengalami berbagai hambatan dan kegagalan, akhirnya usaha inovator itu berhasil dengan memuaskan.
Angklung kembali mendapat tempat yang layak di masyarakat. Bahkan mendapat reputasi internasional, sebagaimana terbukti dari pernyataan seorang musikus besar Australia IGOR HMEL NITSKY pada tahun 1955, sebagai berikut :
“It is with pride and admiration that take this opportunity of placing on paper my surprise delight that Daeng Soetigna has found such a practical and fasginating method af teaching the youth of Indonesia how to a appreciate and play their own historic instrument, the angklung. His original idea of enabling young children to read and understand that tonal structure by visual and practical demonstration, is to say the least, wonderful. This extraordinarily talented young teacher has also found a way in which to use is national idion to bring European music to the people of his country. The great value in giving the players the rare combination of pleasure and discipline-i.e. good teamwork which would give a unique satisfaction both to performers and audience. I doubt whether Australia is the ideal place in which he should study further, and feel that his development would be best nurtured by study and research in European contries, and I sincerely hope that he will have the opportunity of so doing, and thus be in the position to further enrich his countrymen in this practical, educational, cultural and national interest”
Dengan kreasi Pak Daeng itu ternyata kemudian, bahwa angklung dapat dijadikan sarana pendidikan untuk mempertebal jiwa gotong royong, kerjasama, disiplin, kecermatan, ketangkasan, tanggungjawab dan sebagainya, disamping pemupu rasa musikalis.
Berdasarkan hal-hal itulah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memandang perlu untuk menetapkannya sebagai alat pendidikan musik di sekolah, dengan Surat Keputusan tertanggal 23 Agustus 1968, No.082/1968 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memutuskan:
1. Menetapkan angklung sebagai alat pendidikan musik dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Menugaskan Direktur Jenderal Kebudayaan untuk mengusahakan agar angklung dapat ditetapkan sebagai alat pendidikan musik tidak hanya dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian, angklung seolah-olah melambangkan pasang surutnya sejarah bangsa Indonesia. Ketika bangsa Indonesia berada dalam telapak kaki penjajah, angklung hanya menjadi alat musik pengemis. Dengan dicapainya kemerdekaan, kembali angklung menjadi alat musik yang dibanggakan.