Gamelatron, Gamelan Versi Elektronik


Gamelan, alat musik khas Indonesia kini tengah melakukan promo tur keliling dunia. Tapi sayangnya, gamelan itu diperkenalkan sebagai alat musik asal Brookyln, New York.

Ya, Gamelatron yang tengah naik daun itu diciptakan oleh para ahli robotika dan musisi dari Brookyln, bukan oleh warga Indonesia. Eric Singer dan Taylor Kuffner, penggagas sekaligus pencipta robot gamelan ini sangat tertarik dengan musik tradisional kita. Singer merupakan ahli robotika yang juga pendiri dari League Electronic Musical Urban Robots (LEMUR) yang berbasis di Brookyln, sementara Kuffner adalah seorang komposer yang lebih dikenal dengan nama Zemi17.

Meski murni diciptakan tanpa campur tangan orang Indonesia, Eric Singer mengakui bahwa karyanya ini sangat terinspirasi oleh gamelan tradisional Indonesia.

“ Gamelatron adalah koleksi instrumen musik Indonesia yang dikenal dengan nama gamelan. Kami menambahkan ‘etron’ dibelakang nama alat musik itu hingga terdengar seperti alat musik gamelan versi elektroniknya,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters.

Gamelatron, sebenarnya merupakan seperangkat instrumen gamelan khas Indonesia berupa alat musik gending, silofon, drum, gong, dan lonceng. Yang membuatnya berbeda, gamelan ini dioperasikan oleh robot, tepatnya 117 lengan mekanik yang disambungkan dan dikontrol dari sebuah komputer. Lengan-lengan robotik inilah yang bertugas memainkan nada-nada dari orkestra tradisional Jawa dan Bali.

Otak setiap instrumen berada pada sebuah prosesor mikro atau komputer yang sangat kecil. Prosesor inilah yang menginterpretasi sinyal musik yang bisa datang dari komputer, keyboard, atau instrumen musik elektronik lainnya. Prosesor mikro ini kemudian mengatur rangsangan elektrik yang dilanjutkan ke berbagai peralatan elektromekanik.

Gamelatron ini benar-benar mengadopsi seni tradisional Indonesia, terutama Bali. Dalam situs resminya, www.gamelatron.com, bahkan ditampilkan gambar yang mirip dengan wajah barong khas Bali. Penyajian musik dari Gamelatron pun amat persis meniru gamelan versi aslinya, yang dilengkapi tembang, juga pembacaan cerita dari kisah Ramayana. Dalam setiap penampilannya, perangkat gamelan itu dihiasi kain batik bermotif barong.

Suara rancak tetabuhan gamelan ini hampir tak ada bedanya dengan bebunyian yang dihasilkan dari para seniman penabuh gamelan. Beberapa komposisi yang sering dimainkan diantaranya Begginings, The Birth of Two, dan The Heart Prophecy.

Sejak setahun lalu, Gamelatron menjalankan tur promosinya ke puluhan tempat di New York, Pennsylvania, Connecticut, dan Maryland, AS. Belum dijadwalkan kapan gamelan elektronik ini berkunjung ke tempat asalnya, Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS